Rabu, 30 September 2009

jatuh cinta

Begitu memasuki masa puber, tanpa kamu sadari, di hati kamu tumbuh rasa suka terhadap cowok. Rasa suka yang berbeda dari rasa suka yang pernah kamu alami sebelumnya. Rasa sukamu, enggak sekadar ingin main atau belajar bareng dia, tetapi lebih dari itu. Dan, dari sekian banyak cowok, ada satu yang sungguh-sungguh lengket di hatimu melebihi apa pun.

Rasa sayang terhadapnya sangat kuat, melebihi rasa sayang terhadap apa pun! Rasanya, kalau jejer sama doi enggak ada kebahagiaan lain yang melebihi kebahagiaanmu berdua dengannya. Perasaan itulah yang oleh orang-orang dinamakan cinta.

Hah, cinta?

Ya, memasuki masa puber perasaan cinta terhadap lawan jenis hadir secara alamiah. Itu adalah pertanda kedewasaan emosi seksual yang menyertai kedewasaan biologismu. Enggak heran, begitu dihinggapi rasa cinta, kamu langsung membayangkan bakal membangun rumah tangga bahagia. Suiiiit… suiiiit!

Sebenarnya, perasaan cinta memiliki makna yang sangat luas. Cinta adalah keinginan berbagi perasaan di antara dua orang yang menginginkan kebahagiaan bersama. Cinta sama sekali enggak mengedepankan rasa cemburu, apalagi menolerir pertengkaran. Cinta adalah sebuah perasaan yang positif. Jika cinta ternoda oleh ketidakpercayaan, cemburu, keinginan menguji dan dendam, itu bukanlah cinta sejati, tetapi sekadar bayangan kusam dari cinta.

Cinta adalah penyerahan total hatimu kepada seseorang yang kamu tahu bahwa dia akan menjaganya dengan lebih baik dari yang dapat kamu lakukan. Cinta menjadikan perasaan bahagia dan membuatmu ingin menjadi seorang yang lebih baik. Cinta enggak membuat perasaan sedih. Ia enggak bakal menggiringmu melakukan sesuatu yang merusak dirimu sendiri. Cinta enggak menggerogoti hatimu, tetapi justru mengangkat dan membuatnya bersinar.

Lalu, bagaimana kita tahu kalau kita benar-benar jatuh cinta? Bagaimana kita mengetahui bahwa perasaan kita pada seseorang adalah perasaan cinta, bukan berahi?

Ups, berahi? Apa itu?

Berahi adalah dorongan seksual yang muncul karena ketertarikan pada fisik seseorang. Berahi hadir secara alamiah menyertai kematangan organ-organ seksualmu. Berahi bukanlah sesuatu yang aib. Asal dapat mengendalikannya, berahi akan berdampingan harmonis dengan rasa cinta.

Pada masa puber, nafsu berahi dalam dirimu menggelegak kuat. Karenanya, kamu harus belajar mengendalikan berahimu. Kalau enggak, dapat jadi perasaan itu akan men-drivemu ke arah yang merugikan.

Kembali ke pertanyaan semula, bagaimana kita mengetahui kalau kita sedang jatuh cinta?

Sungguh, enggak mudah menjawabnya. Namun, kalau kamu setuju dengan tujuh dari sembilan pernyataan di bawah ini, itu pertanda hati kamu lagi dilumuri perasaan cinta.

* Kamu menyadari, setelah mendengar bisikan nuranimu, bahwa kamu telah mendapatkan sebuah perasaan yang mendalam.
* Objek yang kamu sayangi membuatmu merasa spesial dan nyaman pada dirimu sendiri.
* Jika kamu merasa cemburu itu selalu cepat berlalu; kamu percaya pasanganmu enggak mengkhianatimu atau melukai hubungan kalian.
* Tidak ada hal lain yang membuatmu merasa tenteram seperti ketika kamu dan pasanganmu bersama-sama.
* Ketika kamu bertengkar dengan pasanganmu, biasanya membutuhkan waktu dan kamu selalu setuju bahwa enggak ada yang lebih penting daripada dapat menyampaikan sejujurnya apa yang kalian rasakan.
* Pasanganmu enggak pernah memintamu untuk memilih antara dirinya dan kesetiaanmu kepada keluarga dan teman-temanmu–jika kamu memilih dia daripada mereka, kamu selalu memiliki alasan yang baik dan ini selalu merupakan keputusanmu sendiri.
* Tidak ada di antara kamu dan pasanganmu merasa ingin untuk menguji kesetiaan atau perasaan masing-masing.
* Kamu akan menjadi dirimu sendiri ketika bersama pasanganmu daripada bersama orang lain.

Rabu, 16 September 2009

Tanggisan para pekerja rumah tangga

Sebuah kekerasan yang menderita pekerja rumah tangga menjadi sebuah hal yang teramat biasa di dunia ini para tuan-tuan rumah yang tak punya perasaan bahkan hati sekalipun.sungguh tersiksalah mereka,jiwa raga dan tenagnya mereka pertaruhkan untuk kenyamanan sang majikan.setia pada perintah menaati semua pelaturan dan mengerjakan apa yang menjadi kewajibanya semua itu mereka kerjakan dengan hati yang ikhlas untuk selalu mengabdi.imbalan yang tak seberapa mereka kejar mereka raih demi kehidupan keluarga tercinta.pengorbaanan mereka sungguhlah besar namun jika hanya siksa dan omelan yang mereka terima apalah arti semua ini,sungguh tak adil rasanya dengan uang dan harta layaknya mereka memperlakukan para perkerjanya bagaikan budak.

Sungguh ironis kehidupan para pekerja rumah tangga dengan gaji minim kerja keras siang malam namun hanya kebiadapan yang diterima.Ditempat sekarang aku bernafas ini ku saksikan dan ku lihat dengan mata kepalaku sendiri kebiadapan manusia tak berhati itu menjadi sebuah tontonan yang teramat memperihatikan sungguh tak punya rasa sedikitpun itu manusia,hanya emosi dan nafsu yang ia jadikan acuan hidupnya.itu mungkin karena harta dan tahta telah menyilaukan mata dan membutakan hatinya jika apa yang ia perbuat ialah kesalahan besar yang harus dipertanggung jawabkan kelak di hari akhir.

Kuhanya biasa terdiam melihat semuanya itu karena aku tak berhak apapun atas semua itu karena aku hanyalah menumpang tidur di tempat senista ini.hatiku tersiksa terbelengku berteriak untuk mengungkap semua ini sungguh diriku tak tega jika mereka diperlakukan sebegitu kejamnya.

Malam melintang rembulan lenyap bergantikan mentari,embun-embun mengeliat bangun dari mimpinya jatuh membasai tempatnya terlelap,haripun berganti hari bulan menjadi tahun dan umurpun bertambah seiring usia kita yang berkurang,mereka masihlah setia pada tuannya hanya bias pasrah dan sabar yang mereka lakukan tak pernah ada daya untuk melawan semua kenistaan ini,sungguh kemiskinan telah menyiksa mereka.

Apa daya kita hanyalah orang kecil yang tak berwenang untuk menegakkan Ham dinegeri ini para pembuat undang-undang para pejabat berdasi jangan lah Cuma duduk termenung dan menikmati harta lihatlah kita dibawah yang tersiksa ini,berlilah kami perlindungan sebagai hak kita yang telah menjadi warga Negara. Berilah kami kesejahteran dalam hidup ini buatlah undang-undang pada mereka para pekerja rumah tangga yang tersiksa

kenang-kenangan dari cilegon buat teteh dan simbok dicana tetap semangat