Jumat, 16 Desember 2011

Andai Saya Menjadi Anggota DPD RI

Seandainya adalah kata yang begitu indah digambarkan di sketsa angan seseorang, karena kata itu memberi ruang di otak kita untuk membayangkan apa saja yang kita inginkan. Kata itu “ajaib” membuat seseorang menjadi termotivasi, jatuh, ataupun tidak bangkit dari angan-angan, tergantung bagaimana individu memproyeksikan “pengandaiannya” itu. Biarlah angan saya berandai-andai pada satu sudut ketika saya menjadi anggota DPD RI. “wakil” itulah yang perlu digaris bawahi dari singkatan jabatan yang terdengar begitu kemilau ketika dipandang oleh orang yang berambisi tentang kekuasaan, berat dipandang oleh orang yang mudah putus asa, dan dipandang amanah oleh orang yang berjiwa kepemimpinan. Kenapa amanah Karena orang yang selalu memegang amanah, ia mempunyai ambisi tetapi tidak hanya sebatas kekuasaan, arahannya lebih kepada kemajuan bersama. Itulah gambaran awal andai saya menjadi Anggota DPD RI. Bagi saya, penting untuk mengetahui visi dan misi, hak dan kewajiban, serta tugas dan wewenang, tetapi menjalankannya membutuhkan seseorang yang amanah. Apalagi menjadi wakil di suatu daerah, tidak menutup kemungkinan akan tergiur dengan harta, ataupun tahta. Bukan berarti saya tidak membutuhkan harta dan tahta, hanya saja keduanya itu bukanlah orientasi utamanya. Orientasi utamanya adalah rakyat.

“…Wakil rakyat harusnya merakyat…”, potongan syair lagu ini begitu menggelitik di memori saya. Seorang wakil rakyat memang sudah ‘seharusnya’ merakyat bukan ‘sepantasnya’ lagi. Kenapa seharusnya Karena sebagai seorang wakil rakyat sangatlah tidak wajar ketika baru sibuk mencari tahu apa saja yang berkenaan dengan DPD RI setelah duduk di salah satu kursi kepemimpinannya. Menilik kasus dari beberapa orang yang mangkir dari tugasnya sebagai dewan perwakilan, saya rasa mereka masihlah menggunakan kata ‘sepantasnya’, sehingga itu masih sebatas keinginan indah yang belum direalisasikan.

Untuk merealisasikan tugas saya sebagai DPD RI dengan cara merengkuh rakyat bersama saya. Karena tidak mungkin sebagai dewan perwakilan daerah, saya justru tidak mengenal daerah dan rakyat yang ada di dalamnya. Dengan berbagai fasilitas yang saya miliki setelah menjadi DPD RI, saya tidak mau terlena dengan semua fasilitas yang ada. Saya juga tidak mau membuat jarak dengan mereka karena keeksklusifan yang saya ciptakan, karena keeksklusifan justru akan menjadi tembok penghalang untuk mengetahui kenyataan yang ada di lapangan. Memanglah untuk menjadi seorang pemimpin harus menyeimbangkan antara sifat kepemimpinan “reptil” dan “mamalia” agar bisa menjadi pemimpin yang berjiwa besar dan disegani. That’s Right, di segani, beda dengan di takuti. Jangan jadi pemimpin yang suka bersungut-sungut karena bisa membuat rakyatnya juga ikut bersungut-sungut dan bisa jadi itu bukan dunia manusia, tetapi dunianya belalang karena banyaknya sungut dimana-mana.

“Waktu itu seperti pedang, jika kau tidak bisa menggunakannya, maka ia akan menebasmu”, seperti halnya menjadi anggota DPD RI, waktu yang mungkin tidak lama itu, gunakanlah sebaik-baik untuk kemaslahatan rakyat, agar tidak terjadi sesal, kekecewaan, tanggung jawab yang tak terselesaikan rapi dan mencoreng muka sendiri.

Semangat berkarya untuk para pemuda dan pemudi Indonesia, engkaulah generasi penerus bangsa, di tanganmu ada masa depan. Maka ukirlah dengan kesungguhan, pegang dengan keteguhan, dan lakukan dengan amanah

Selasa, 13 Desember 2011

Sang Pengemban Amanat

Bila saya diijinkan untuk berandai-andai, bila setiap orang masih diperbolahkan untuk memiliki imajinasi, bila seluruh rakyat di negeri yang konon mendapat julukan Untaian Zamrut Khatulistiwa ini diperkenankan untuk sedikit berkhayal. Semuanya serba bila, karena ini hanyalah sebuah khayalan semu yang entah menjadi nyata atau tidak. Tidak baik memang bila terlalu mengharapkan hal yang belum tentu kenyataannya. Aih, jangan pula terlalu pesimis. Hanya membuat tulang yang telah kering menjadi kian mengering.

Mari dilanjutkan. Mari sekedar berandai-andai. Siapa tahu saat sedang berandai-andai malaikat mendengar harapan itu dan mengamininya. Sejenak berandai-andai menjadi sosok orang terpandang di negeri ini. Memang banyak orang besar di negeri ini, namun kali ini saya akan berandai-andai menjadi seorang anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

Menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia merupakan suatu kehormatan yang tidak semua rakyat di negeri ini bisa memperolehnya. Tentu saja, siapa yang tidak merasa terhormat bila telah dipercaya jutaan rakyat yang berada di daerah untuk menyampaikan keluh kesah atau pun aspirasi mereka. Bukankah butuh keberanian yang tidak kecil untuk sekedar menceritakan aspirasi dan keluh kesah itu. Ada konsekuensi yang harus dipikirkan sebagai akibat dari penyampaian aspirasi maupun keluhan tersebut. Jadi merupakan kehormatan besar ketika seseorang mendapat kepercayaan untuk menerima aspirasi dan keluh kesah tersebut. Kehormatan besar untuk Sang Pengemban Amanat yang memang telah terhormat.

Andai saya menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia saya merasa sangat bangga menerima kehormatan tersebut. Tentu saja tidak cukup dengan merasa bangga, saya akan menerima semua amanat, aspirasi, dan keluh kesah yang saya terima, kemudian saya perjuangkan semaksimal mungkin agar sesuai dengan diharapakan. Saya tidak ingin menjadi Sang Pengemban Amanat yang tidak bisa mengemban amanat yang dititipkan rakyat daerah tempat saya terpilih . Saya merupakan orang yang dapat dipercaya. Sekuat tenaga saya akan mememuhi janji-janji yang dulu pernah saya ucapkan saat kampanye pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia. Saya sangat berharap orang-orang yang telah memberikan suara, tidak akan kecewa karena telah memilih saya.

Sebagai Sang Pengemban Amanat, saya berusaha sekuat tenaga untuk mensejahterakan rakyat di daerah asal saya terpilih. Saya ingin mereka merasa bangga karena telah memilih saya. Saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat di daerah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan. Saya juga akan berusaha meningkatkan perhatian pemerintah pusat agar lebih tanggap terhadap isu-isu yang ada di daerah.

Sang Pengemban Amanat yang bisa mengemban amanat adalah orang yang selalu jujur dan bertanggungjawab. Saya akan selalu berpikir, bersikap, dan bertindak dengan jujur serta penuh tanggung jawab. Kedua hal tersebut menjadi pedoman saya dalam mengemban tugas sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

andai saya menjadi Anggota DPD RI , saya tidak akan pernah mengecewakan rakyat daerah asal tempat saya terpilih. Saya akan memperjuangkan dengan sekuat raga dan segenap jiwa semua amanat, aspirasi, dan keluhan mereka. Bagi saya, kepentingan rakyat daerah adalah segalanya. Tidak ada yang lebih penting dan membahagiakan ketika saya berhasil memperjuangkan kepentingan mereka.

Senin, 12 Desember 2011

kebiasaan orang sukses yang bermanfaat bagi orang lain

Indikator Memberikan Manfaat bagi Orang Lain

Apa indikator dari orang yang sukses karena telah memberi manfaat bagi orang lain? Bagaimana kita bisa mengategorikan orang yang telah memberikan manfaat bagi orang lain? Ada beberapa indikator yang bisa disebutkan disini, yaitu :

1.Bahwa bentuk memberikan manfaat bagi orang lain itu bisa beragam. Dapat berupa sumbangan immaterial, seperti pemikiran, ide, nasehat, ajaran, atau keteladanan. Bisa juga berupa sumbangan materi seperti uang, barang, sarana, fasilitas, dan lain-lain. Pendek kata sumbangan itu dapat dirasakan manfaatnya oleh orang lain.

2.Jumlah orang yang merasakan manfaat sumbangan Anda bisa banyak atau sedikit. Sumbangannya juga bisa bernilai kecil atau besar. Dari sisi waktu, bisa berupa sumbangan yang rutin atau insidental. Semakin banyak dan besar serta semakin rutin sumbangan manfaat yang Anda berikan kepada orang lain, berarti semakin besar kesuksesan Anda.

3.Ada sebagian orang yang merasa ia telah memberi manfaat kepada orang lain karena telah memenuhi kebutuhan orang tersebut atau telah membuat orang itu senang (terhibur). Hal ini salah! Sebab memenuhi kebutuhan dan kesenangan orang lain belum tentu baik. Contohnya, Anda memberikan orang lain uang untuk memenuhi kebutuhannya berjudi atau Anda menyenangkan (menghibur) orang lain dengan menyajikan tayangan porno. Hal ini tentu saja tidak termasuk kategori yang memberikan manfaat bagi orang lain. Sebab memberikan manfaat bagi orang lain ukurannya adalah apakah sesuatu yang disumbangkan itu dapat meningkatkan kemuliaan dan kualitas kemanusiaan orang tersebut atau tidak.
Jadi ukurannya adalah nilai berupa kualitas dan kemuliaan, bukan perasaan atau kebutuhan yang sifatnya subyektif dan nisbi. Jika apa yang Anda berikan tidak meningkatkan kemuliaan dan kualitas orang lain, maka hal tersebut tidak terima 'sesuatu yang memberikan manfaat bagi orang lain’, walau Anda berupaya membungkusnya dengan alasan yang rasional. Ali bin Abu Tholib pernah berkata, "Bagianmu yang sesungguhnya dari dunia ini adalah yang memberikanmu kemuliaan diri."

4.Mungkin saja Anda pernah melakukan perbuatan untuk kepentingan diri sendiri dan tak ada manfaatnya bagi orang lain, namun jika jumlah dan frekuensinya jauh lebih kecil dari perbuatan untuk memberikan manfaat bagi orang lain, maka Anda masih dikategorikan sebagai orang yang sukses. Hal itu karena waktu Anda lebih banyak diberikan untuk kepentingan orang lain daripada untuk kepentingan diri sendiri.

5.Jika manfaat yang Anda berikan kepada orang lain itu berumur panjang dan tetap dikenang setelah Anda meninggal dunia, maka manfaatnya jauh lebih besar daripada manfaat yang hanya dirasakan orang lain ketika Anda masih hidup. Pada saat itu Anda telah mendapatkan sukses yang besar. Sukses yang dialami oleh para nabi dan rasul, pemimpin, penemu, dan para pahlawan di sepanjang sejarah manusia. Mereka sukses karena telah meninggalkan warisan yang bermakna bagi orang-orang sepeninggal mereka. Pepatah mengatakan, “Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama”.
Jika berbagai indikator kesuksesan berdasarkan manfaat bagi orang lain telah Anda peroleh berarti Anda telah menjadi orang sukses dalam arti sebenarnya. Anda lebih sukses daripada orang yang kaya, populer atau memiliki jabatan tinggi tapi hidupnya lebih banyak memberikan kerugian dan menzalimi orang lain.

Sukses berdasarkan manfaat bagi orang lain adalah sukses yang dapat Anda peroleh tanpa henti. Mengapa? Karena anda bisa memperolehnya sepanjang waktu asalkan Anda mau memprioritaskan waktu, tenaga dan pikiran untuk lebih peduli kepada orang lain, bukan untuk kepentingan diri sendiri.

Untuk memulai hidup yang memberikan manfaat bagi orang lain, cara yang perlu dilakukan adalah :

1.Lakukan evaluasi apakah perbuatan Anda lebih banyak untuk kepentingan orang banyak atau untuk diri sendiri. Caranya dengan menginventarisir kegiatan Anda akhir-akhir ini (misalnya sebulan terakhir). Lihat mana kegiatan yang manfaatnya untuk kepentingan diri sendiri atau untuk orang lain. Kegiatan mengurus keluarga termasuk kegiatan yang bermanfaat untuk orang lain tapi tingkatannya kecil karena pengaruhnya hanya untuk sedikit orang.

2.Jika dari evaluasi ternyata lebih banyak kegiatan untuk kepentingan diri sendiri atau untuk keluarga Anda, segeralah berubah! Anda perlu lebih banyak mengisi waktu Anda untuk kepentingan orang banyak. Rancanglah aktivitas yang perlu Anda lakukan di masa mendatang yang dampaknya lebih dirasakan orang banyak. Misalnya, ikut kegiatan sosial, membimbing orang lain, membantu kesulitan orang lain, mengunjungi daerah-daerah kumuh, silaturahmi, menulis, dan lain-lain.

3.Jaga agar ritme hidup Anda lebih banyak untuk kepentingan orang banyak. Hilangkan kebiasaan untuk melakukan kegiatan bagi kepentinan diri sendiri. Kegiatan yang bermanfaat untuk orang banyak tidak selalu mengharuskan Anda mengeluarkan dana. Hiduplah dengan tujuan untuk memberi manfaat bagi sebanyak banyaknya orang. Jangan ikuti perasaan Anda yang hanya ingin hidup bersenang-senang dan memuaskan hawa nafsu untuk kepentingan diri sendiri. Hidup seperti itu kelihatannya enak dalam jangka pendek, tapi akan membawa penyesalan dan kegelisahan di kemudian hari. Suatu ketika Anda akan merasa hampa karena merasa kurang berarti bagi orang lain.

Menurut David C. Clelland, seorang profesor di Amerika yang mendalami perjalanan orang?orang sukses, orang yang sukses adalah orang?orang yang tidak pernah berhenti mencoba, sekalipun awalnya mereka harus menemui kegagalan. Untuk lebih jelasnya, coba ikuti apa saja yang dilakukan oleh orang?orang sukses berikut ini. Siapa tahu anda bisa sukses seperti mereka.

- Orang sukses selalu percaya diri dan merasakan bahwa mereka berbuat sesuatu untuk dunia dengan niat ibadah.
Mereka memandang sebuah dunia yang besar ini dan ingin memainkan peranan penting di dalamnya. Mereka tetap bekerja sesuai ketrampilan mereka, sambil tetap menyadari bahwa ketrampilan ini memberi nilai lebih kepada ketrampilan lainnya. Mereka juga sadar, karya terbaik akan menghasilkan kompensasi bagi mereka.

- Orang sukses mau mengambil resiko dan berusaha mengatasinya.
Mereka berupaya untuk mencapai target, melakukan penghematan, membangun relasi dengan banyak orang. Serta gesit mencoba sesuatu yang baru untuk mengikuti perkembangan zaman, sepanjang jalan yang dilewati positip.

- Orang sukses mampu menikmati apa yang mereka kerjakan.
Mereka selalu melihat pekerjaan sebagai HOBY atau KESENANGAN. Mereka juga memilih pekerjaan yang dapat melecut semangat juang mereka. Karena orang sukses menyukai tantangan. Mereka sangat menikmati proses pencapaian kesuksesan mereka, dimanapun mereka berada.

- Orang sukses adalah orang yang tak pernah berhenti belajar.
Mereka sangat menyadari bahwa ilmu pengetahuan tidak pernah berakhir sekalipun kehidupan nyaris berakhir. Ilmu pengetahuan bisa didapat dari buku?buku pengetahuan, surat kabar, majalah, televisi, internet dan lainnya. Jangan khawatir, di jaman teknologi dewasa ini anda tidak akan kekurangan media untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Ingat, dengan pengetahuan yang cukup, anda akan semakin percaya diri dan leluasa melangkah di dunia kerja.

- Orang sukses selalu berpandangan positif terhadap apa yang dapat mereka kerjakan.
Mereka mampu menyemangati diri sendiri untuk berhasil meraih sukses. Karena umumnya orang sukses punya cara tersendiri untuk memotivasi diri hingga mereka dapat terus berkarya. Hebatnya, mereka pun mampu menyemangati orang lain untuk mencapai sukses yang diinginkan.

-Orang sukses tidak pernah setengah?setengah dalam bekerja.
Mereka memiliki semangat yang membara dan kekuatan yang penuh untuk mencapai kesuksesan. Mereka pandai memfaatkan waktu dengan baik dalam kemampuan fisik dan mental untuk mencapai sukses.

Nah apakah anda juga ingin sukses? Kalau anda ingin sukses coba saja mengikuti apa yang sering dilakukan oleh mereka yang sukses. Hasil urusan belakang yang penting sudah berusaha berdo'a dan berihtiar nikmati aja prosesnya. Siapa tahu, sukses itu jadi milik anda.

Sabtu, 10 Desember 2011

Gerhana Rembulan Dan Salat Gerhana


Bersiaplah untuk gerhana yang terakhir di tahun ini, yaitu Gerhana Bulan Total yang akan terjadi pada tanggal 10 Desember 2011. Beruntunglah kita yang ada di seluruh wilayah Indonesia karena dapat mengamati peristiwa spektakuler ini sejak awal hingga akhir.

Masih ingat dengan Gerhana Bulan Total di bulan Juni lalu? Apabila gerhana tersebut dimulai pada pukul 01.23 WITA, gerhana nanti akan dimulai lebih awal yaitu pada pukul 19.33 WITA (WIB = WITA – 1 jam, WIT = WITA + 1 jam), sehingga lebih bersahabat dibandingkan jika terjadi pada dinihari. Apalagi terjadinya di malam Minggu, tentunya tidak akan terlalu mengganggu proses belajar para siswa. Perbedaan lainnya adalah gerhana nanti akan terjadi lebih singkat dibandingkan gerhana Juni lalu. Kali ini totalitas gerhana hanya akan berlangsung selama 50 menit saja, bandingkan dengan gerhana yang terjadi pada Juni lalu yang mencapai 100 menit.

bagi yang ingin melakukan solat Gerhana tata caranya sebagai berikut

Hadis yang mendasari dilakukannya salat gerhana ialah:

"Telah terjadi gerhana matahari pada hari wafatnya Ibrahim putra Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam. Berkatalah manusia: Telah terjadi gerhana matahari karana wafatnya Ibrahim. Maka bersabdalah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam "Bahwasanya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. Allah mempertakutkan hamba-hambaNya dengan keduanya. Matahari gerhana, bukanlah kerana matinya seseorang atau lahirnya. Maka apabila kamu melihat yang demikian, maka hendaklah kamu salat dan berdoa sehingga selesai gerhana." (HR. Bukhari & Muslim).

Niat solat

Niat salat ini, sebagaimana juga salat-salat yang lain cukup diucapkan di dalam hati, yang terpenting adalah niat hanya semata karena Allah Ta'ala semata dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan Ridho Nya, apabila ingin dilafalkan jangan terlalu keras sehingga mengganggu Muslim lainnya, memang ada beberapa pendapat tentang niat ini gunakanlah dengan hikmah bijaksana.

Tata Cara

Salat gerhana dilakukan dua rakaat dengan 4 kali rukuk yaitu pada rakaat pertama, setelah rukuk dan Iktidal membaca Al Fatihah lagi kemudian rukuk dan iktidal kembali setelah itu sujud sebagaimana biasa. Begitu pula pada rakaat kedua.
Bacaan Al-Fatihah pada salat gerhana bulan dinyaringkan sedangkan pada gerhana matahari tidak. Dalam membaca surat yang sunnat pada tiap rakaat, disunnatkan membaca yang panjang. Hukum salat gerhana adalah sunnat muakkad berdasarkan hadis Aisyah Radhiallaahu anha. Nabi dan para shahabat melakukan di masjid dengan tanpa adzan dan ikamah.

Tata cara salat gerhana adalah sebagai berikut:

1.Memastikan terjadinya gerhana bulan atau matahari terlebih dahulu.
(Sebagai panduan lihat di rubrik IPTEK)
2.Salat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.
3.Sebelum salat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan,

”Ash-shalatu jaami’ah.”

4.Niat melakukan salat gerhana matahari (kusufisy-syams) atau gerhana bulan (khusufil-qamar), menjadi imam atau ma’mum.

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ / لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
5.Salat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.
6.Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku dan dua kali sujud.
7.Setelah rukuk pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surah kembali
8.Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surah kedua.
Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.Misalnya rakaat pertama membaca surat Yasin (36) dan ar-Rahman (55), lalu rakaat kedua membaca al-Waqiah (56) dan al-Mulk (78)
9.Setelah salat disunahkan untuk berkhutbah.[1]

Menurut Habib Munzir bin Fuad Al Musawwa, panduan singkat mengenai salat gerhana caranya adalah ada tiga cara :
1. yang termudah adalah dengan dua rakaat sebagaimana salat subuh.
2. dua rakaat, dan setiap rakaat adalah dengan dua rukuk dan dua kali qiyam,

urutannya adalah :

Takbiratul ihram, lalu Qiyam, fatihah, surah, rukuk, lalu Qiyam lagi, fatihah surat, rukuk, lalu iktidal, lalu sujud, duduk sujud. lalu bangkit ke rakaat kedua dengan hal yang sama.

3. dua rakaat sebagaimana poin kedua diatas, namun dipanjangkan, lalu diakhiri dengan dua khutbah selepas salat.


Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Gerhana
http://duniaastronomi.com/2011/11/gbt20111210/

Jumat, 09 Desember 2011

Dampak Positif Dan Negatif Televisi Pada Tumbuh Kembang Anak Dalam Keluarga

A.Latar Belakang

Pada zaman sekarang ini Televisi merupakan media massa elektronik yang mampu meyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai khalayak dalam jumlah tak terhingga pada waktu yang bersamaan. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah mampu menarik minat pemirsanya, dan membuat pemirsannya ‘ketagihan’ untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. Bahkan bagi anak-anak sekalipun sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kesehariannya, bahkan acara “nonton tv” sudah menjadi agenda wajib bagi mereka.

Dengan berbagai acara yang ditayangkan mulai dari infotainment, entertainment, iklan, sampai pada sinetron-sinetron dan film-film yang berbau kekerasan, televisi telah mampu membius para pemirsanya (anak-anak, remaja dan orang tua) untuk terus menyaksikan acara demi acara yang dikemas sedemikian rupa, dan di bubuhi dengan assesories-assesories yang menarik, sehingga membuat pemirsanya terkagum-kagum dengan acara yang disajikan. Tidak jarang sekarang ini banyak anak-anak lebih suka berlama-lama didepan televisi dari pada belajar, bahkan hampir-hampir lupa akan waktu makannya. Ini merupakan suatu problematika yang terjadi dilingkungan kita sekarang ini, dan perlu perhatian khusus bagi setiap orang tua untuk selalu mengawasi aktivitas anaknya.
Tidak dipungkiri, dengan adanya media massa televisi ini, banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil. Dimana kita akan dengan cepat memperoleh informasi-informasi terbaru yang terjadi dimana pun dan belahan dunia manapun. Dengan adanya televisi akan mempermudah suatu perusahaan atau badan usaha untuk mempromosikan produk-produknya, sehingga konsumen mengetahui dan dapat dengan mudah mencari produk tersebut, serta masih banyak lagi keuntungan-keuntungan yang dapat kita peroleh dengan adanya media televisi.
Jika kita kaji lebih jauh sebenarnya media massa televisi mempunyai fungsi utama yang selalu harus diperhatikan yaitu fungsi informatif, edukatif, rekreatif dan sebagai sarana mensosialisasikan nilai-nilai atau pemahaman-pemahaman baik yang lama maupun yang baru. Namun jika kita lihat kenyataannya sekarang ini, acara-acara televisi lebih kepada fungsi informatif dan rekreatif saja, sedangkan fungsi edukatif yang merupakan fungsi yang sangat penting untuk disampaikan, sangat sedikit sekali. Hal ini bisa kita lihat dari susunan acara-acara televisi, kebanyakan hanya acara-acara sinetron dan infotainment saja. Sedangkan acara-acara yang mengarah kepada edukatif atau pendidikan sangat kecil sekali frekuensinya.

Dwyer menyimpulkan, sebagai media audio visual, TV mampu merebut 94% saluran masuknya pesan – pesan atau informasi ke dalam jiwa manusia yaitu lewat mata dan telinga. TV mampu untuk membuat orang pada umumnya mengingat 50% dari apa yang mereka lihat dan dengar dilayar televisi walaupun hanya sekali ditayangkan. Atau secara umum orang akan ingat 85% dari apa yang mereka lihat di TV setelah 3 jam kemudian dan 65% setelah 3 hari kemudian.

Dengan demikian terutama bagi anak-anak yang pada umumnya selalu meniru apa yang mereka lihat, tidak menutup kemungkinan perilaku dan sikap anak tesebut akan mengikuti acara televisi yang ia tonton. Apabila yang ia tonton merupakan acara yang lebih kepada eduatif, maka akan bisa memberikan dampak positif tetapi jika yang ia tonton lebih kepada hal yang tidak memiliki arti bahkan yang mengandung unsur-unsur negatif atau penyimpangan bahkan sampai kepada kekerasan, maka hal ini akan memberikan dampak yang negatif pula terhadap prilaku anak yang menonton acara televisi tersebut. Oleh sebab itu, sudah seharusnya setiap orang tua mengawasi acara televisi yang menjadi tontonan anaknya dan sehingga dapat melakukan proteksi tehadap dampak-dampak yang akan ditimbulkan oleh acara televisi tesebut.

untuk makalah secara lengkap dapat anda DOWNLOAD

Minggu, 04 Desember 2011

Surat Dari Ukhti


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Afwan, berkali-kali aku meminta maaf, dan mungkin akan membuatmu bosan. Tapi aku masih tetap ingin mengatakannya, “Maaf”.

Masihkah kau meragukan atau mempertanyakan kenapa aku mencintaimu? Sungguh, sejujurnya akupun tak tau mengapa. Hanya Allahlah yang tau mengapa. Wallahu’alam bisshawab.

Taukah, ketika pertama kali kita bertemu aku merasakan ada sesuatu di dalam hatiku, kemudian hari berlanjut hari, rasa itu kian bertumbuh, dan sekarang aku sudah lupa kapan tepatnya aku mulai mencintaimu. Yang terpenting bagiku adalah “rasa cinta” itu. Aku begitu bahagia bisa mencintaimu. Namun, justru seiring berjalannya waktu, kau menjauhiku dan menyiratkan agar aku pergi dari kehidupanmu.

Dengan sikapmu itu, jangan pernah berpikir bahwa yang kau lakukan akan membuatku membencimu lalu melupakanmu, tidak sama sekali. Tapi, kau berhasil menyakiti cinta dihatiku, membuatnya menjadi seakan remuk dan aku kesusahan untuk menatanya kembali. Terkadang aku juga lelah kenapa aku begitu mencintai seseorang yang bahkan mungkin tidak pernah mengharapkan aku ada dikehidupannya. Betapapun aku mencoba untuk menampikkan cintaku padamu, tapi hatiku tak bisa berbohong. Aku tau aku terlalu jujur padamu, atau sering marah tanpa alasan yang tepat, mungkin inilah kesalahanku, aku akui itu.

Jujur, aku masih belum tau maksudmu yang sebenarnya memperlakukan aku seperti ini. Yang ada dalam benakku, kau memang tidak mengharapkan adanya cintaku. Walau dalam tiap doaku aku memohon agar rasa cinta ini tidak menyiksaku, tapi pada kenyataannya ini tetap menyakitiku. Sungguh aku menangis ketika mengatakan aku akan menghapus rasa cinta ini, tapi apa boleh buat, hatiku sudah terlalu sakit menerimanya.

Maafkanlah aku jika selama ini aku membuatmu terganggu atau bahkan membuatmu kesal. Jika waktu bisa terulang kembali, aku ingin saat (masih ‘rasa’ yang belum menjadi ‘cinta’), harusnya sudah kuhapuskan, tidak seperti sekarang yang menjadikannya sulit dihapuskan dan menjadikannya sakit. Ketika sudah terjadi seperti ini, aku harus berusaha keras menghapusnya.

Sungguh:
“Aku tak sanggup menyembunyikan rasa cintaku untukmu”
“Aku tak sanggup meyakinkan hatimu bahwa cinta ini tulus untukmu”
“Aku tak sanggup membuatmu mempercayai cintaku”
“Aku tak sanggup menahan sakit atas cinta yang tak beralasan ini”
Jadi, akan kusudahi sampai disini saja. Kisah cintaku yang bertepuk sebelah tangan.

Atas segala kekuranganku, sudikah engkau memaafkanku? Karena aku telah keliru dalam cinta ini:
Seharusnya aku sembunyikan rasa cintaku padamu, agar cinta ini tetap tersimpan dihatiku, dan akan indah karena Illahi tanpa menginginkannya berbalas, namun aku terlanjur mengungkapnya padamu. Karena sungguh, cinta yang terindah adalah cinta yang disembunyikan, seperti cinta Fatimah Az Zahra dan Ali Bin Abi Thalib.
Seharusnya cinta itu iffah, tapi justru aku telah mengotorinya dengan selalu memikirkanmu dalam setiap waktuku, dan menyakiti hatiku pelan-pelan.
Seharusnya cinta itu tak bertasbih dengan mudahnya, tapi aku justru membuatnya bertebaran dan itu bisa jadi merendahkan diriku sendiri sebagai wanita muslimah.

Aku takut membawa-bawamu dalam khilafku.

Namun, aku tidak membencimu sama sekali, namamu masih ada dalam doaku. Aku masih akan tetap mendoakanmu, sebagai saudaraku yang pernah singgahkan cintanya dihatiku, engkau terlalu berharga untuk aku bawa dalam kesalahanku.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ