Sabtu, 13 Oktober 2012

Awal memang Indah, Akhir memang Menyakitkan


Aku tau awal memang indah, namun saat kita mulai menyelami diri kita masing-masing kita akan tahu bahwa hidup dan jalan kita telah jauh berbeda. Sebenarnya banyak kesamaan dari kita, tapi setelah kau tau kau tak kan percaya pada ku lagi. Bad girl, mungkin itu yang ada dalam pikiran mu. Hidup ini memang banyak jalur yang kelam dan nista penuh godaan. Tak jauh berbeda dengan kamu saat aku tau begitu getirnya masa lalu yang harus kau terima. Sudah aku bilang kita tak jauh berbeda kita sama-sama pengecut untuk hal ini. Apakah bad girl tak berhak mendapatkan cinta seorang kekasih yang mampu memecah kesepian hati selama ini. Cinta yang mengalir begitu lembut sampai kau tak tau apa yang ada di hati. Kau dengan logika dan aku dengan perasaanku yang begitu tunduk dalam sihir bayangan semu yang menggelayuti. 


Jumat, 12 Oktober 2012

Ibuku pahlawan tanpa tanda jasa

Ibuku adalah sesosok wanita tangguh yang selalu berjuang untuk menghadapi keras dan kejamnya hidup ini.Seorang penyayang dan pelindung bagi keluarga.ibu yang selalu tegar dalam menghadapi setiap masalah,inspirator dan penyemangat bagi buah hatinya untuk selalu maju menjadi manusia yang berguna,seorang wanita muslimah yang selalu dekat kepadaNYA setiap harinya tak pernah lupa untuk menjalankan kewajiban solat lima waktunya memohon dan berdoa kepadanya agar diberi petunjuk diberi kemudahan dalam menjalankan hidupnya,ibuku adalah seorang guru wiyata bakti yang telah mencurahkan segala jiwa dan raga demi anak didik tercinta,demi generasi penerus bangsa ini.10 tahun sudah ibuku mengabdikan dirinya untuk Negara berjuang bersama ke 4 orang guru lain yang begitu tangguh setangguh batu karang dan mereka semua masihlah wiyata bakti tak satu pun yang mendapat gelar PNS.mereka mengajar di sebuah madrasah desa yang jauh dari kemajuan nan makmur kota yang semuanya serba berfasilitas.
Semangat mereka membara bagaikan bara api yang tak pernah padam,seluruh hidupnya telah di curahkan untuk mengajar dan terus mengajar para anak-anak yang haus akan bangku pendidikan.walaupun upah yang mereka dapatkan tak pernah sebanding dengan perjuangan mereka yang begitu berat, tak lebih dari 300 ribu perbulan itu juga didapatkan kalau PEMDA tidak lupa pada mereka.begitulah nasib dari para wiyata bakti disebuah madrasah desa,yang hanya dipandang sebelah mata oleh pemerintah.