Selasa, 13 Desember 2011

Sang Pengemban Amanat

Bila saya diijinkan untuk berandai-andai, bila setiap orang masih diperbolahkan untuk memiliki imajinasi, bila seluruh rakyat di negeri yang konon mendapat julukan Untaian Zamrut Khatulistiwa ini diperkenankan untuk sedikit berkhayal. Semuanya serba bila, karena ini hanyalah sebuah khayalan semu yang entah menjadi nyata atau tidak. Tidak baik memang bila terlalu mengharapkan hal yang belum tentu kenyataannya. Aih, jangan pula terlalu pesimis. Hanya membuat tulang yang telah kering menjadi kian mengering.

Mari dilanjutkan. Mari sekedar berandai-andai. Siapa tahu saat sedang berandai-andai malaikat mendengar harapan itu dan mengamininya. Sejenak berandai-andai menjadi sosok orang terpandang di negeri ini. Memang banyak orang besar di negeri ini, namun kali ini saya akan berandai-andai menjadi seorang anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

Menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia merupakan suatu kehormatan yang tidak semua rakyat di negeri ini bisa memperolehnya. Tentu saja, siapa yang tidak merasa terhormat bila telah dipercaya jutaan rakyat yang berada di daerah untuk menyampaikan keluh kesah atau pun aspirasi mereka. Bukankah butuh keberanian yang tidak kecil untuk sekedar menceritakan aspirasi dan keluh kesah itu. Ada konsekuensi yang harus dipikirkan sebagai akibat dari penyampaian aspirasi maupun keluhan tersebut. Jadi merupakan kehormatan besar ketika seseorang mendapat kepercayaan untuk menerima aspirasi dan keluh kesah tersebut. Kehormatan besar untuk Sang Pengemban Amanat yang memang telah terhormat.

Andai saya menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia saya merasa sangat bangga menerima kehormatan tersebut. Tentu saja tidak cukup dengan merasa bangga, saya akan menerima semua amanat, aspirasi, dan keluh kesah yang saya terima, kemudian saya perjuangkan semaksimal mungkin agar sesuai dengan diharapakan. Saya tidak ingin menjadi Sang Pengemban Amanat yang tidak bisa mengemban amanat yang dititipkan rakyat daerah tempat saya terpilih . Saya merupakan orang yang dapat dipercaya. Sekuat tenaga saya akan mememuhi janji-janji yang dulu pernah saya ucapkan saat kampanye pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia. Saya sangat berharap orang-orang yang telah memberikan suara, tidak akan kecewa karena telah memilih saya.

Sebagai Sang Pengemban Amanat, saya berusaha sekuat tenaga untuk mensejahterakan rakyat di daerah asal saya terpilih. Saya ingin mereka merasa bangga karena telah memilih saya. Saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat di daerah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan. Saya juga akan berusaha meningkatkan perhatian pemerintah pusat agar lebih tanggap terhadap isu-isu yang ada di daerah.

Sang Pengemban Amanat yang bisa mengemban amanat adalah orang yang selalu jujur dan bertanggungjawab. Saya akan selalu berpikir, bersikap, dan bertindak dengan jujur serta penuh tanggung jawab. Kedua hal tersebut menjadi pedoman saya dalam mengemban tugas sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

andai saya menjadi Anggota DPD RI , saya tidak akan pernah mengecewakan rakyat daerah asal tempat saya terpilih. Saya akan memperjuangkan dengan sekuat raga dan segenap jiwa semua amanat, aspirasi, dan keluhan mereka. Bagi saya, kepentingan rakyat daerah adalah segalanya. Tidak ada yang lebih penting dan membahagiakan ketika saya berhasil memperjuangkan kepentingan mereka.

1 comments:

outbound malang mengatakan...

kunjungan gan .,.
bagi" motivasi
kegagalan bukanlah akhir .,.
kesuksesan juga bukan akhir .,.
tapi proses merupakan cerminan akhir .,.
di tunggu kunjungan blik.na gan.,